Oleh : Zainul Arifin
Partner MUC Consulting Group
Didalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan kecenderungan membaik tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi dan suap merupakan segelintir contoh pengabdian para pengusaha terhadap etika bisnis.
Perbedaan moral dan etika
Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan pembicaraan agama dan budaya. Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai, semacam “kejujuran itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”. Standar moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti tempat ibadah, sekolah, televisi, majalah, music dan perkumpulan. Standar moral, merupakan standar yang berkaitan dengan persoalan yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas, melampaui kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak, dan yang pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah, malu atau dengan bentuk emosi.
Adapun etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Etika mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan kita dan apakah standar itu masuk akal atau tidak masuk akal dan apakah didukung dengan penalaran yang bagus atau jelek untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Dengan demikian etika mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar dan salah, dan moral yang baik dan jahat. Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan.
Bagaimana moral dan etika dapat diimplementasikan dalam dunia Binis?
Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan, etika bertindak sebagai rambu-rambu yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Dalam penerapannya petunjuk praktis yang telah dikembangkan oleh dunia bisnis saat ini adalah dokumen Standar Etika Perusahaan atau dikenal dengan Code of Conduct. Standar Etika Perusahaan dapat dimaknakan sebagai sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis dan etika kerja karyawan yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya Perusahaan dalam mencapai visi dan misinya.
Standar Etika Perusahaan dapat menjadi petunjuk praktis dan pedoman perilaku bagi seluruh Insan Perusahaan yang harus dipatuhi dalam berinteraksi sehari-hari dengan semua pihak serta harus dijadikan landasan berpikir dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu sebagai sarana untuk menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang positif yang mendukung perilaku etis dari seluruh Insan Perusahaan serta sebagai sarana untuk meningkatkan kepekaan Perusahaan dan Insan Perusahaan terhadap nilai-nilai etika bisnis.
Implementasi Standar Etika Perusahaan secara konsisten diharapkan akan dapat memberikan manfaat jangka panjang tidak hanya bagi Perusahaan namun juga karyawan, pemegang saham, dan stakeholders lainnya.
• Bagi Perusahaan akan mendorong kegiatan operasional Perusahaan menjadi lebih terukur dan terkendali. Disamping itu meningkatkan nilai Perusahaan dengan memberikan kepastian dan perlindungan kepada para stakeholders sehingga menghasilkan reputasi yang baik, yang pada akhirnya mewujudkan keberhasilan usaha dalam jangka panjang.
• Bagi karyawan memberikan pedoman kepada karyawan tentang tingkah laku yang diinginkan dan yang tidak diinginkan oleh Perusahaan, menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, etika dan keterbukaan sehingga akan meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan secara menyeluruh.
• Bagi Pemegang Saham menambah keyakinan bahwa Perusahaan dikelola secara hati-hati (prudent), efisien, transparan, akuntabel dan fair untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan oleh pemegang saham dengan tetap memperhatikan kepentingan Perusahaan.
• Bagi stakeholders adalah menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan Perusahaan. Meningkatnya nilai Perusahaan akan memberikan kepastian dan perlindungan kepada para stakeholders dalam berhubungan dengan Perusahaan yang pada akhirnya akan menciptakan kesejahteraan ekonomi-sosial bagi masyarakat dan pihak lain yang terkait.
Standar Etika Perusahaan berlaku untuk seluruh individu yang bertindak atas nama Perusahaan, perusahaan anak dan afiliasi dibawah pengendalian, pemegang saham (investor) serta seluruh stakeholders atau mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis dengan Perusahaan. Perusahaan harus senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh pimpinan dari setiap tingkatan dalam Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pedoman perilaku dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing.
Sebagai bentuk komitmen tersebut, Standar Etika Perusahaan perlu ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Selanjutnya setiap individu (karyawan Perusahaan) diwajibkan untuk menandatangani komitmen pribadi Standar Etika Perusahaan secara tahunan. Guna mendorong implementasi Standar Etika Perusahaan dapat berjalan baik perlu dilaksanakan program internalisasi dan sosialisasi di seluruh wilayah operasi Perusahaan.
Standar Etika Perusahaan perlu senantiasa disesuaikan dengan perkembangan hukum, sosial, norma, peraturan dan perjalanan bisnis Perusahaan. Keberhasilan implementasi Standar Etika Perusahaan sangat didukung oleh semangat, komunikasi dan komitmen bersama untuk melaksanakannya dalam aktivitas operasional sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar