...GCG : untuk Indonesia Lebih Baik.....Membangun Indonesia dengan GCG....

Rabu, 28 Oktober 2009

ARA dan Penciptaan Annual Report Berbasis GCG

Oleh : Mohamad Fajri MP

Menjelang akhir tahun, banyak perusahaan sedang mempersiapkan diri membuat Annual Report. Selain digunakan sebagai bahan laporan kepada pemegang saham dan stakeholders, juga dipersiapkan untuk diperlombakan dalam Annual Report Award (ARA). Melihat perjalanan dari tahun-tahun sebelumnya, Annual Report Award yang didukung oleh KNKG, Kementerian Negara BUMN, Bapepam dan BI telah menjadi salah satu ajang yang cukup prestise bagi sejumlah perusahaan. Perusahaan berlomba menawarkan informasi korporat yang dikemas dengan menarik. Informasi-informasi yang beberapa tahun lalu tidak akan pernah dinikmati oleh stakeholders, saat ini bukan hal yang tabu lagi,. Sebut saja misalnya pengungkapan gaji direksi/komisaris, jumlah rapat direksi/komisaris maupun misalnya permasalahan hukum yang dihadapi perusahaan.

Hal ini sangatlah wajar, mengingat Annual Report merupakan media efektif yang dapat digunakan untuk memaksimalkan nilai dan memperkuat prestise perusahaan. Kualitas suatu perusahaan dapat terlihat dari penggunaan Annual Report. Semakin sedikit hal-hal yang disampaikan atau dengan kata lain ketidaktransparanan perusahaan akan menyebabkan stakeholders menduga-duga. Stakeholders dapat mempunyai persepsi yang cenderung negatif apabila ada informasi yang ditut-tutupi.

Namun demikian, ternyata Annual Report bagi banyak perusahaan hanya digunakan sekedar formalitas, lips service dan isinya cenderung tidak berbobot. Hal ini tentunya sangat disayangkan, karena Perusahaan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam membuat Annual Report. Selain itu, justru banyak pula Perusahaan yang tidak membuat Annual Report. Padahal, seharusnya Annual Report menjadi kesempatan untuk menampilkan keunggulan perusahaan, analisa kuat dan ketahanan perusahaan menghadapi tingkat persaingan di era globalisasi yang semakin ketat.


Annual Report dan GCG


Dalam kaitan dengan GCG, Annual Report merupakan pengejawantahan dari prinsip transparansi. Prinsip transparansi dalam GCG menghendaki Perusahaan wajib mengungkapkan semua informasi penting dalam Annual Report dan Laporan keuangan kepada pemegang saham dan instansi pemerintah yang terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan objektif.
Selain itu, OECD Principles merekomendasikan bagi Perusahaan untuk menjamin bahwa pengungkapan secara tepat waktu dan akurat diterapkan pada seluruh materi penting yang menyangkut perusahaan termasuk di antaranya faktor-faktor penting yang dapat diperkirakan kepada seluruh stakeholders. Sekali perusahaan tidak menyampaikan informasi yang benar dalam Annual Report, dan kemudian diketahui secara luas oleh stakeholders akan berakibat pada menurunnya kepercayaan stakeholders terhadap perusahaan. Dari sisi cakupan, Annual Report haruslah mampu menjangkau seluruh stakeholders, tidak dapat dibatasi oleh wilayah, jumlah yang dicetak maupun diskriminasi terhadap stakeholders tertentu.

Oleh karena itu, pengungkapan dalam bentuk web-based dalam penerapan Annual Report berbasis GCG sangatlah dianjurkan mengingat kemudahan akses dan cakupan informasi yang lebih luas dibandingkan dengan media lainnya.

GCG based Reporting

Bagi perusahaan yang telah menyadari akan implementasi GCG, porsi pengembangan terhadap Annual Report harus menjadi salah satu prioritas utama. Ada beberapa hal penting yang menjadi penekanan dalam melaksanakan GCG based Reporting. Pertama, Perusahaan memberikan porsi besar terhadap informasi yang sifatnya voluntary, tidak hanya sekedar melaksanakan kewajiban pengungkapan yang mandatory. Hal ini sangat penting, mengingat banyak Perusahaan yang merasa ”malu”, ”segan”, ”takut” apabila beberapa kejadian diungkapkan. Perasaan seperti ini tidak seharusnya terjadi apabila Perusahaan menyadari pentingnya Annual Report. Berdasarkan survey dari McKinsey & Co, investor menyatakan bahwa mereka siap memberikan premium kepada perusahaan-perusahaan yang mengimplementasikan GCG, yang praktinya dapat diketahui melalui Annual Report. Menyadari hal penting ini, maka regulator mendorong dan memberikan insentif dengan diadakannya Annual Report Award, yang memberikan apresiasi terhadap Perusahaan yang membuat Annual Report secara baik dan lengkap. Para juara Annual Report Award dapat dijadikan contoh sebagai best practice.

Kedua, Perusahaan memberikan keterbukaan terhadap informasi yang sifatnya material. Informasi yang bersifat material artinya informasi-informasi yang memiliki dampak signifikan terhadap shareholders dan stakeholders. Kasus PGN yang terjadi beberapa tahun lalu dapat dijadikan contoh nyata yang pahit apabila Perusahaan mengabaikan untuk mengungkapkan informasi yang sifatnya material tadi. Karena PGN menganggap remeh keterlambatan dalam penyelesaian proyek pipanisasi, yang sebenarnya memiliki dampak signifikan bagi investor, maka investor ”menghukum” PGN dengan jatuhnya nilai saham, dan Direksi pun didenda cukup signifikan.

Ketiga, Perusahaan harus memperhatikan area cakupan Annual Report. Beberapa perusahaan membuat Annual Report, namun jumlahnya sangat terbatas. Dengan alasan keterbatasan dana, Annual Report tidak dinikmati oleh seluruh stakeholders. Rumitnya investor dalam memperoleh Annual Report juga menjadi salah satu faktor terbatasnya cakupan penyebaran Annual Report. Annual Report yang tidak disebar dengan baik menjadikan tidak diketahuinya aktivitas yang dilakukan Perusahaan. Alhasil, stakeholders menjadi bertanya-tanya dan berpikiran negatif terhadap Perusahaan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan peran website Perusahaan. Untuk meminimalkan cost, Perusahaan dapat memberitahukan agar stakeholders termasuk investor untuk melihat di website apabila ingin membaca tentang Annual Report. Dengan demikian, area cakupan menjadi sangat luas, bahkan dapat mencapai luar negeri.
Namun demikian, perlu disadari bahwa Annual Report pada hakikatnya hanyalah merupakan media yang digunakan untuk semakin memaksimalkan nilai perusahaan. Jangan sampai perusahaan berlomba-lomba menjadi Annual Repor Award sebagai tujuan akhir demi memperoleh gengsi semata. Jika ini terjadi, boleh jadi Annual Report Award akan terjebak sebagai ajang formalitas dan seremonial belaka, yang pada akhirnya hanyalah basa basi semu. Semoga hal seperti ini tidak terjadi dan justru dengan Annual Report Award memperkuat barisan perusahaan yang secara komitmen mengimplementasikan GCG. Bagaimana dengan perusahaan anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar